Secara umum,
karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen
dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O (Hutagalung, 2004). Karbohidrat
dapat dihasilkan dari dalam tubuh manusia sendiri maupun dari luar tubuh
manusia. Di dalam tubuh sendiri, karbohidrat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian dari gliserol lemak. Namun, sebagian besar karbohidrat yang
diperoleh oleh tubuh berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia, umumnya
dari bahan pangan nabati (Hutagalung, 2004).
Karbohidrat merupakan
sumber energi bagi manusia, namun karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia
harus dipecah terlebih dahulu untuk dapat menghasilkan energi. Proses pemecahan
karbohidrat ini dikenal sebagai proses metabolisme karbohidrat. Proses
metabolisme karbohidrat yang dapat menghasilkan energi disebut proses
glikolisis. Pada proses ini, glukosa akan dipecah menjadi asam piruvat atau
asam laktat sehingga menghasilkan energi dalam bentuk ATP (Indah Sari, 2007).
Proses pemecahan
karbohidrat untuk menghasilkan energi berlangsung di dalam sitoplasma sel-sel
tubuh. Untuk dapat mencapai sel-sel tubuh, karbohidrat yang berasal dari
makanan harus mengalami proses pencernaan dan absorbsi, sehingga dapat
ditransportasi ke bagian sel tubuh yang membutuhkan. Pada prosesnya, sumber
makanan penghasil karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk ke rongga mulut,
dimana terdapat enzim amilase saliva.
Enzim ini akan bekerja pada zat pati menghasilkan maltosa dan beberapa glukosa
lainnya. Setelah melewati rongga mulut, enzim amilase saliva akan berhenti
bekerja dan dilanjutkan oleh kerja enzim amilase penkreas. Jika kerja enzim
amilase maksimal, maka di usus halus akan dihasilkan disakarida. Selanjutnya,
disakarida tersebut akan dihidrolisis oleh enzim disakaridase spesifik sehingga
menghasilkan monosakarida. Hasil dari proses pencernaan dan absorbsi ini adalah
glukosa. Glukosa ini akan diangkut oleh peredaran darah dan didistribusikan ke
sel-sel tubuh yang membutuhkan. Glukosa yang berada di dalam darah biasa
disebut sebagai Kadar Gula Darah (KDG) (Indah Sari, 2007).
Glukosa yang
dihasilkan dari proses pencernaan dan absorbsi tadi akan masuk ke dalam sel dan
dipecah di dalam sel menjadi energi melalui proses glikolisis yang terjadi pada
sitoplasma sel. (Indah Sari, 2007). Proses glikolisis dapat terjadi secara 2
kondisi, yaitu kondisi aerob dan anaerob. Pada kondisi aerob, glukosa akan dioksidasi
menjadi asam piruvat, dimana asam piruvat tersebut dapat berpindah dari
sitoplasma menuju mitokondria. Di mitokondria, asam piruvat akan dioksidasi
menjadi asetil KoA, yang kemudian dapat dioksidasi melalui siklus kreb
berdampingan dengan rantai pernapasan. Pada kondisi anaerob, produk akhir yang
akan dihasilkan adalah asam laktat. Asam laktat nantinya akan dikeluarkan dari
sel, mengikuti peredaran darah membentuk glukosa melalui glukoneogenesis di
ginjal (Indah Sari, 2007).
Pada penderita
Diabetes Melitus, proses metabolisme karbohidrat yang terjadi tidak berjalan
sempurna. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit turunan, yang
disebabkan oleh adanya faktor kelainan gen. Kelainan gen tersebut mengakibatkan
hilangnya enzim tertentu yang dibutuhkan dalam merangsang suatu proses
metabolisme (Suriani, 2012).
Diabetes melitus merupakan gangguan kronik pada metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi insulin dan resistensi insulin
pada jaringan yang dituju (Jafar, 2004). Diabetes melitus dibedakan menjadi dua
tipe, yaitu DM 1 dan DM 2. Pada Diabetes melitus tipe 1, penderita sama sekali
tidak dapat memproduksi insulin dalam tubuhnya, sedangkan pada diabetes melitus
tipe 2, penderita mampu menghasilkan insulin,
namun jumlahnya tidak mencukupi. (Jafar, 2004). Diabetes melitus tipe 1 disebut
juga Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), sedangkan diabetes melitus
tipe 2 disebut juga Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) (Suriani,
2012).
Insulin adalah hormon
yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang
lambung, yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta
mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan
otot. (Suriani, 2012). Insulin berupa polipeptida yang dihasilkan oleh sel-sel
pankreas. Insulin terdiri atas dua rantai polipeptida. Insulin manusia terdiri
atas 21 residu asam amino pada rantai A dan 30 residu pada rantai B. Kedua
rantai ini dihubungkan oleh adanya dua buah rantai disulfida (Suriani, 2012).
Diabetes melitus
secara umum terjadi karena adanya proses patogenesis (Jafar, 2004). Pada
diabetes melitus tipe 1, penderita tidak dapat memproduksi hormon insulin yang
disebabkan oleh serangan antibodi pada sel beta pankreas. Sedangkan pada
diabetes melitus tipe 2, penderita mampu memproduksi insulin dalam pankreasnya,
namun insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada
sel berkurang atau berubah strukturnya (Suriani, 2012). Berdasarkan penelitian,
5-10% penderita diabetes merupakan penderita diabetes melitus tipe 1, sedangkan
sisanya merupakan penderita diabetes melitus 2 (Jafar, 2004).
Pada penderita
diabetes melitus, baik DM 1 maupun DM 2, mampu mencerna dan mengabsorbsi
zat-zat pati dari makanan yang dikonsumsi menjadi glukosa, dan mengedarkannya
pada sel-sel yang membutuhkan. Namun penderita diabetes melitus tidak dapat
mengubah glukosa yang ada menjadi energi, sehingga kadar glukosa yang ada di
dalam tubuh menjadi melebihi batas yang seharusnya. Hal tersebut dikarenakan
ketiadaan hormon insulin pada DMM tipe 1, dan kurangnya hormon insulin pada DM
tipe 2.
Untuk mengatasi
penyakit diabetes melitus, penderita dianjurkan melakukan diet dan olahraga
yang dikontrol oleh dokter. Diet yang dimaksud adalah diet dari makanan yang
manis dan mengandung karbohidrat, sehingga dapat mengurangi kadar glukosa di
dalam darah. Sedangkan olahraga yang dilakukan dapat meningkatkan efek insulin
pada dalam tubuh, sehingga sangat dianjurkan rajin berolahraga pada penderita
diabetes melitus tipe 2 khususnya (Jafar, 2004).
Referensi
Hutagalung, Halomoan. 2004. Karbohidrat. Lecture Paper. Medan: Fakultas Kedokteran, Universitas
Sumatera Utara.
Indah Sari, Mutiara. 2007. Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat
Untuk Menghasilkan Energi. Lecture Paper. Medan: Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera
Utara.
Jafar, Nurhaedar. 2004. Diabetes Mellitus. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin.
Suriani, Nidia. 2012. Gangguan Metabolisme Karbohidrat pada
Diabetes Melitus. Thesis. Malang: Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya.
No comments:
Post a Comment