Saturday, May 7, 2016

Obesitas dan Dampaknya terhadap Penyakit Kardiovaskular

Obesitas adalah suatu keadaan yang melebihi dari berat badan relatif seseorang, sebagai akibat penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, dimana konsumsi kalori terlalu banyak dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi (Krisno, 2002). Obesitas adalah suatu keadaan ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar dalam jangka waktu yang lama. Banyaknya konsumsi energi dari makanan yang dicerna melebihi energi yang digunakan untuk metabolisme dan aktivitas sehari-hari. Kelebihan energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan lemak sehingga dapat berakibat pertambahan berat badan. Sekitar 50-70% obesitas yang muncul pada remaja cenderung berlanjut hingga dewasa. Ukuran untuk menentukan seseorang obesitas umumnya dipakai indeks berdasarkan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat, disebut dengan indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) (WHO, 2006).
Klasifikasi Internasional untuk berat badan lebih dan obesitas menurut WHO:
Klasifikasi
BMI (kg/m2) prinsip cut-off points
Kurang Gizi
<18,50
Normal
18,50 – 24,99
Pre-obesitas
25,00 – 29,99
Obesitas 1
30,00- 34,99
Obesitas 2
35,00-39,99
Obesitas 3
≥40,00
Sumber: Adaptasi dari WHO, 1995, WHO, 2000, WHO, 2004.
Penyebab obesitas adalah  ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energy yang keluar dan merupakan akumulasi simpanan energy yang berubah menjadi lemak (Lestari, 2012). Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga dapat mengakibatkan terjadinya obesitas. Secara genetik, parental fatness memiliki peran besar dalam penentuan obesitas sang anak. Bila kedua orang tua mengalami obesitas, maka kemungkinan anaknya mengalami obesitas adalah 80%. Bila salah satu orang tua mengalami obesitas, maka kemungkinan anaknya mengalami obesitas adalah 40%. Jika kedua orang tua tidak mengalami obesitas, maka kemungkinan anaknya mengalami obesitas hanya 14% (Sjarif, 2002). Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi kemungkinan seseorang mengalami obesitas adalah faktor nutrisi yang dikonsumsi, aktivitas fisik, serta kondisi lingkungan sosial (Sjarif, 2002).
Implikasi dari penderita obesitas salah satunya adalah resiko peningkatan terjadinya penyakit kardiovaskular dan gangguan metabolik seperti penyakit jantung koroner, aterosklerosis, hipertensi, dislipidemia, diabetes dan gagal jantung (Rompas, 2012). Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan pada bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular seperti jantung dan pembuluh darah (Nurrahman, tanpa tahun).
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Komponen organ yang berperan dalam sistem kardiovaskuler antara lain jantung, pembuluh darah nadi, pembuluh darah balik, paru-paru dan darah (Nurrahman, tanpa tahun).
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat proses arterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya (Majid, 2007). PJK merupakan bagian dari penyakit pada sistem kardiovaskular, yang merupakan masalah di semua negara, baik negara maju maupun negara berkembang.
Penyakit kardiovaskular yang tadinya hanya menyerang orang dewasa, belakangan mulai menyerang anak-anak usia remaja. Hal ini dapat terlihat dari studi terbaru mengenai adanya peningkatan proses arterosklerosis pada dinding vaskuler anak-anak (Atabek et al., 2007 dalam Nurrahman). Selain itu, penyakit lain yang dijumpai pada anak-anak adalah hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes mellitus tipe 2, yang dulunya juga didominasi oleh orang dewasa. Berbagai penyakit tersebut diawali oleh adanya obesitas pada anak-anak. Obesitas diasosiasikan dengan adanya abnormalitas metabolik (dislipidemia, insulin resisten dan hiperglikemia) dan hipertensi yang meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler (Katier et al., 2008 dalam Nurrahman). Sehingga, ada indikasi bahwa obesitas dapat menyebabkan terjadinya proses arterosklerosis.
Obesitas merupakan pemicu bagi banyak penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kematian, sehingga harus ada upaya pencegahan terhadap obesitas khususnya pada anak-anak. Salah satu upaya pencegahan obesitas adalah dengan konsumsi sayur dan buah-buahan. Sayur dan buah-buahan mengandung serat dalam jumlah besar, yang diperlukan oleh anak-anak penderita obesitas. Konsumsi serat akan mengurangi asupan lemak dan garam yang selanjutnya akan menurunkan tekanan darah dan mencegah peningkatan berat badan (Sartika, 2011). Selain itu, upaya pencegahan obesitas pada anak-anak adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang teratur. Aktivitas fisik didefinisikan sebagai pergerakan tubuh khususnya otot yang membutuhkan energi dan olahraga adalah salah satu bentuk aktivitas fisik. Rekomendasi dari Physical Activity and Health menyatakan bahwa ‘aktivitas fisik sedang’ sebaiknya dilakukan sekitar 30 menit atau lebih dalam seminggu. Aktivitas fisik sedang antara lain berjalan, jogging, berenang, dan bersepeda (Mustelin et al., 2009 dalam Sartika). Aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari bermanfaat bukan hanya untuk mendapatkan kondisi tubuh yangsehat tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan mental, hiburan dalam mencegah stres. Rendahnya aktivitas fisik merupakan faktor utama yang mempengaruhi obesitas pada anak-anak (Sartika, 2011).
Latihan fisik atau olahraga yang dilakukan dengan takaran, durasi, dan frekuensi yang tepat, dianggap dapat memperbaiki profil lemak darah, yaitu menurunkan kadar total kolesterol, LDL, dan trigliserida. Bahkan olahraga dianggap dapat memperbaiki HDL, yaitu suatu jenis kolesterol yang kadarnya sulit dinaikkan (Hermansyah. dkk, tanpa tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan atau olahraga yang benar selama 20-30 menit akan menaikkan kemampuan sebesar 35% bila dilakukan 3 kali seminggu dalam jangka waktu setengah bulan. Bila dilaksanakan selama 6 bulan berturut-turut, akan diperoleh hasil yang optimal (Hermansyah. dkk, tanpa tahun).
Oleh karena itu, disarankan kepada anak-anak maupun remaja yang mengalami obesitas untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin dan teratur untuk mengurangi berat badan dan menurunkan resiko terkena penyakit kardiovaskular. Selain itu juga konsumsi sayur dan buah-buahan untuk meurunkan kadar lemak dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mengalami obesitas.

Referensi
Atabek, M.M. et al.. 2007. Evidence For Association Between Insulin Resistance and Premature Carotid Artherosclerosis in Childhood Obesity. Pediatric Research 61(3): 345-349
Hermansyah, dkk. Aktifitas Fisik Dan Kesehatan Mental Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo       Dan RSUD Labuang Baji Makassar. Artikel Penelitian. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
Katier, N.V.P. et al.. 2008. Early Cardiac Abnormalities in Obese Children: Importance of Obesity per se Versus Associated Cardiovascular Risk Factor. Pediatric Research    64(2): 205-209
Krisno, A.M.. 2002. Gizi dan Kesehatan. Edisi Pertama. Jakarta: Bayu Media & UMM Press
Lestari, Sri. 2012. Faktor Resiko Penyebab Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2011. Tesis. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara
Majid, Abdul. 2007. Penyakit Jantung Koroner: Patofisiologi, Pencegahan, dan Pengobatan Terkini. Medan: Universitas Sumatera Utara
Mustelin, L. et al.. 2009. Physical Activity Reduces the Influence of Genetic Effects on BMI and Waist Circumference: a Study in Young Adult Twins. Int. J. Obes. 33: 29-36
Nurrahman. Obesitas di Kalangan Anak-Anak dan Dampaknya Penyakit Kardiovaskular. Semarang: Universitas Muhammadiyah
Rompas, Tracey. C.C.W.. 2012. Hubungan Obesitas Umum Dan Obesitas Sentral Dengan Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Di BLU/RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi
Sjarif, D.R.. 2002. Obesity in Childhood : Pathogenesis and Management. Surabaya: Naskah Lengkap National Obesity Symposium I, Surabaya.
WHO, 2006. Controlling The Global Obesity Epidemic [Online]. http://www.who.int/about/copyright/en

No comments:

Post a Comment